Kebudayaan Jawa adalah kebudayaan yang mengutamakan keseimbangan, keselarasan, dan keserasian. Semua unsur diatur secara harmonis dan berdampingan, baik itu hidup dengan mati, alam dengan makhluk hidup. Semua hal yang tidak cocok mengharuskan untuk dihindari; setiap yang bisa mengganggu keseimbangan itu cepat diperbaiki agar semua kembali harmoni. Umumnya yang mengganggu keseimbangan manusia adalah pola manusianya, baik masalah manusia dengan manusia atau manusia dengan dengan alam. Untuk mengatur semua itu agar kembali benar adalah perlunya kepimpinan dan tanggung jawab pimpinan masyarakat. Kesulitan dalam masyarakat Jawa adalah setiap keseimbangan itu diganggu oleh pola manusia dengan manusia yang umumnya bisa menimbulkan konflik (harmoni terganggu). Untuk menghindari konflik, umumnya masyarakat Jawa mengutarakan ketidakcocokan itu dengan memendamnya. Di masyarakat Jawa umumnya ada golongan sosial, misalnya golongan priyayi (bangsawan) dengan rakyat biasa. Ada lagi golongan santri dengan golongan abangan (masyarakat yang kurang peduli dengan syariat agama). Dalam bahasa Jawa ada kelas atau tingkatan tingkatan yang bisa menggambarkan pengaturan pengucapan dalam golongan sosial. Tingkatan Sosial Bahasa Jawa
- Ngoko
- Ngoko andhap
- Madhya
- Saya diganti menjadi kula.
- Anda menjadi dika.
- Awalan tak- diganti menjadi kula.
- Awalan ko- diganti menjadi dika.
- Awalan di- tidak berubah.
- Saya, diganti menjadi kula.
- Anda, diganti menjadi sampeyan, samang.
- Awalan tak- diganti menjadi kula.
- Awalan ko- diganti menjadi samang, mang.
- Akhiran -ku diganti menjadi kula.
- Akhiran -mu diganti menjadi sampéyan, samang.
- Akhiran -e tetap tidak berubah.
- Madhyantara
- Kromo
- Kromo Inggil
- Saya diganti menjadi kawula, abdidalem kawula, atau dalem.
- Anda diganti menjadi panjenengan dalem atau disingkat nandalem.
- Bagongan
- Saya diganti menjadi manira.
- Anda diganti menjadi pakenira
- Ya diganti menjadi enggeh.
- Tidak diganti menjadi mboya.
- Bukan diganti menjadi seyos.
- Saja diganti menjadi mbesaos.
- Ini diganti menjadi puniki.
- Itu diganti menjadi puniku.
- Apa diganti menjadi punapi.
- Ada diganti menjadi wenten.
- Kedhaton